Rabu, 08 Januari 2014

Ketika Hati rindu Menikah

“ndug, kalau nanti tiba – tiba ada laki – laki yang mengkhitbah dirimu gimana?”, pertanyaan itu masih terngiang – ngiang di telinga. Mungkin saja si tante hanya bergurau, tapi bagiku itu pertanyaan yang cukup merisaukan. Entah harus bagaimana menjawabnya, tapi didalam lubuk hati pastilah ingin menjawab “wanita mana yang tidak ingin menikah te”. Sayangnya jawaban itu hanya sekedar ucapan hati yang tertahan. Belum juga pertanyaan itu berlalu dari hadapan, tadi sore ada SMS yang tidak kalah mengejutkan. “ Dek, mau ga ta’arufan sama teman.. Ada yang sedang mencari calon istri, usianya 24 tahun dan Insya Allah soleh. Syaratnya bagi dia cukup melihat foto dan berhijab sempurna sebagai bekal untuk mengkhitbah, nadzarnya menikah syawal tahun ini”.. Dueerr, lagi – lagi hati saya meledak seketika. Terlalu berlebihan memang, tapi ya begitulah yang saya rasakan. Masih dalam kondisi amat pusing dan setengah sadar sehabis tidur siang, saya masih mencoba memahami SMS itu. Betul tidakkkah SMS itu, atau yang saya alami sekarang hanya mimpi disiang terik? Dan benar saja, this is real.. Bukan hayalan, bukan mimpi. Sejenak saya berfikir, menimbang – nimbang untuk membalas SMS tersebut. Kemudian saya putuskan untuk SMS Asfi ( si sahabat cute) dan menanyakan bagaimana sebaiknya saya menyikapi hal ini.. “semua terserah desi, kalau dirasa sudah siap membina rumah tangga usia muda kenapa tidak mencobanya? Tapi kalau masih belum ada kesiapan dan orang tua belum mengizinkan, yasudah.. Allah lebih tahu yang terbaik untuk ummat-Nya”.. Dia (Asfi) memang begitu dewasa, tak pernah berubah sejak zaman kuliah.hhe. Selalu bisa memberikan solusi dan selalu bisa memposisikan diri.. Setelah beberapa saat, saya putuskan untuk membalas SMSnya.. “Afwan mbak sebelumnya, bukan saya tidak mau.. Tapi orang tua belum mempercayai dan mengizinkan saya membina rumah tangga”.. Setengah hati masih terasa berat.. Teringat lagi kata seseorang, “jika ada laki – laki soleh yang mengkhitbahmu maka terimalah agar tidak timbul fitnah”.. Ya Allah, gamang rasanya..
“Wanita mana yang tidak ingin menikah”
Terkadang saya berfikir, apakah kelak saya bisa menikah dengan lelaki soleh? Fikiran pesimis selalu muncul ketika di hadapkan masalah hati ini.. Kadang hati menangis, sembari menguatkan diri.. “Ya Allah, tunjukkanlah jalan terbaik-Mu.. Aku begitu merindukan sosok itu. Ya Allah, tak pantaskah aku mendapatkan dia yang baik menurut-Mu?” Kata – kata itu berulang menghiasi hati dan fikiran. Sampai sekarang saja saya masih berjuang untuk hijab, sekian lama tak ada restu untuk mengenakannya.. belum juga masalah ini kelar, apa iya saya harus menambah masalah dengan mengatakan kepada orang tua bahwa saya ingin menikah. Niat menyempurnakan separuh agama itu sudah begitu kuat, tapi entah kenapa sampai detik ini fikiran dan hati kedua orang tua saya masih terkunci..
Tapi selayaknya manusia yang meyakini akan kuasa Tuhan-nya, pastilah saya tidak ingin terus menerus memerihkan hati saya sendiri.. Selalu saya yakini, bahwa entah kapan itu pasti akan ada jalan keluar.. Masalah berhijab dan juga pendamping hidup.. Saya selalu percaya, bahwa Allah tidak tidur, dia tidak membiarkan ummat-Nya menghadapi rintangan sendiri. Ada masa dimana saya akan menemukan jodoh terbaik pilihan Allah.. Walaupun entah kapan itu, tapi saya tetap percaya. Mungkin memang bukan saat ini waktu terbaik yang Dia pilihkan.. Mungkin juga saya yang harus lebih introspeksi diri, membenahi setiap kesalahan dan kekurangan yang ada agar kelak dipantaskan bersanding dengan pangeran impian yang saat ini tak tahu berada dimana..
Ya Allah, Engkau Dzat Yang Maha Mendengar..
Engkau pula Dzat yang Besar, dan Dzat Yang Maha Segala..
Jika bagiku itu tak mungkin, maka bagi-Mu tak ada yang tak mungkin..
Jika bagiku itu sulit, maka tak ada bagi-Mu yang tak mudah..
Betapa aku merindukan sosok itu, sosok dia yang akan
Datang membawa janjinya dihadapan-Mu kelak..
Yang akan memintaku untuk dibawanya ke perahu mahligai cinta..
Yang akan menuntunku berjalan, melewati arus dan hujan..
Hanya untuk menggapai ridha dan cinta-Mu..
Ya Allah, jika saat ini aku masih terlalu tak baik untuknya, maka
Jadikan aku wanita yang baik, yang kelak akan menghilangkan rasa lelahnya
Jika dia belum membaikkan diri untukku, maka jadikanlah dia lelaki yang baik..
Yang akan menyeka air mata ketika lara..
Jauh sebelum Kau satukan aku dengannya, akupun sudah mulai
Belajar mencintainya, dengan semua yang ada pada dirinya..
Jauh sebelum Kau pertemukan aku dengannya, akupun sudah
Belajar untuk menjadi yang dia damba..
Ya Allah, aku menantinya begitu sabar, karena aku tahu
Kau pasti menjaganya, di tidur lelap dan setiap detang jantungnya..
Selipkanlah nama-Mu di hatinya, agar kelak jika dia sudah
Menemukanku, dia tak penuhi hatinya dengan ilusiku..
Tapi jadikanlah separuh hatinya hanya untuk mencintai seorang wanita seperti diriku
Aku menunggu jawaban dari langit-Mu, selalu
Agar Kau pertemukan aku dengannya di waktu yang indah..
Aamiin





Tidak ada komentar:

Posting Komentar