Kamis, 16 Januari 2014

Infeksi Saluran Kemih

Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah adanya infeksi oleh mikro-organisme dalam saluran kemih (saluran kencing). Mikro-organisme sebagai penyebab dari ISK kebanyakan merupakan bakteri aerob (bakteri yang membutuhkan oksigen untuk metabolisme). Selain itu ISK dapat disebabkan oleh virus dan jamur.

ISK tidak pandang bulu, dapat menimpa semua umur, pria maupun wanita. Angka kesakitan pada wanita lebih banyak dibanding pria. Proporsinya variatif, tidak ada angka pasti yang menyatakan perbandingan antara wanita dan pria selain disebutkan bahwa wanita lebih banyak menderita ISK daripada pria.Hal ini dapat dipahami mengingat saluran kencing wanita bagian bawah dihuni b
erbagai jenis bakteri dan juga saluran yang terlalu pendek ke arah kandung kemih.
David S Howes, MD (University of Chicago, 2005) memperkirakan sekitar 20% wanita mengalami masalah saluran kemih selama hidupnya. Keberhasilan penatalaksanaan ISK bergantung kepada pemeriksaan dini para penderita, penilaian laboratorium, ketepatan pemilihan jenis antimikroba (termasuk dosis dan lama pemberian), faktor kondisi penderita dan follow up selama masa pengobatan. Kendati ISK disyaratkan adanya bakteri dalam urine dalam jumlah bermakna, tidak menutup kemungkinan tanpa bakteri dalam urine. Hal ini dapat terjadi pada keadaan sebagai berikut:
  • Tempat infeksi tidak dilalui urine sehingga bakteri tidak ditemukan dalam urine
  • Adanya bendungan pada saluran yang terinfeksi
  • Pemberian antibiotika, sehingga bakteri dalam urine tersamarkan.
Kondisi lain yang patut diperhatikan dan beberapa istilah yang juga digunakan dalam klinik antara lain:
  • Asymptomatik Significant Bacteriuria, yakni ISK dengan bakteri dalam urine bermakna tanpa disertai gejala.
  • Bacterial cystitis, yakni suatu kumpulan gejala yang terdiri dari sakit waktu kencing dan sering kencing.
  • Abacterial cystitis (urethra syndrome), yakni suatu kumpulan gejala yang terdiri dari: sakit waktu kencing dan sering kencing tanpa disertai bakteri dalam kandung kemih.
Penyebabnya adalah..
Mikro-organisme terbanyak sebagai penyebab ISK adalah Escherichia coli sebanyak 50-90%, lalu berturut-turut disusul Klebsiella sp atau Enterobacter sp, Proteus sp, Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus epidermidis, Enterococci, Candida albicans dan Staphylococcus aureus. ( L. Barth Ruller ). Adapun jenis virus yang dapat menyebabkan ISK adalah Adenivirus (diduga sebagai penyebab infeksi kandung kemih).

Ini dia perjalanan penyakitnya..
Bagaimana mikro-organisme masuk ke saluran kencing hingga menimbulkan infeksi ? Kadang penderita ISK merasa heran, mengapa bisa terjangkit padahal dirinya bukan tipe jorok. Oke, mikro-organisme masuk ke saluran kencing melalui beberapa cara, yaitu :
  • Penyebaran langsung dari tempat infeksi terdekat.
  • Penyebaran mikro-organisme melalui aliran darah (hematogen)
  • Penyebaran mikro-organisme melalui saluran getah bening
  • Dari luar, misalnya karena pemakaian kateter, dan lain-lain.
Apa saja faktor pencetusnya..?
Selain beberapa cara penyebaran di atas, ISK mudah terjadi karena kondisi-kondisi di bawah ini:
  • Bendungan aliran urine
  • Kembalinya urine dari kandung kemih ke saluran kencing bagian atas ( refluks vesiko-ureter)
  • Adanya sisa urine dalam kandung kemih
  • Gangguan metabolisme
  • Peralatan medis, misalnya kateter
  • Wanita hamil, karena bendungan dan ph urine yang tinggi.
Coba kenali gejala – gejala yang muncul..
Tanda-tanda ISK tidak khas, sebagian diantaranya bahkan tanpa gejala. Biasanya, keluhan yang sering dijumpai antara lain:
  • Nyeri saat kencing (disuria)
  • Kencing sedikit-sedikit dan sering (polakisuria) *bhs jawa: anyang-anyangen*
  • Nyeri di atas tulang kemaluan atau perut bagian bawah (suprapubik)
Tanda-tanda tersebut dapat dikelompokkan berdasarkan bagian saluran kencing yang terinfeksi.
ISK bagian bawah: biasanya ditandai dengan keluhan nyeri atau rasa panas saat kencing, kencing sedikit-sedikit dan sering, rasa tidak nyaman di atas tulang kemaluan (suprapubik)
ISK bagian atas: ditandai dengan keluhan nyeri atau rasa tidak nyaman di pinggang, mual, muntah, lemah, demam, menggigil, sakit kepala.
Pemeriksaan laboratorium..
Bukannya saya mau promosi lo ya teman – teman. Walaupun saya tekhnisi lab tapi saya tidak punya maksud untuk promosi di bidang ini. Karena saya bukan bagian marketing lab. Sekedar berbagi ilmu saja..hhe... Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjang lainnya adalah sebagai berikut:
  • Analisa Urin (urinalisa)
  • Pemeriksaan bakteri (bakteriologis)
  • Pemeriksaan kimia
  • Tes Dip slide
  • Pemeriksaan penunjang lain meliputi: radiologis (rontgen), IVP (pielografi intra vena), USG dan Scanning. Pemeriksaan penunjang ini dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya batu atau kelaianan lainnya.
Analisa Urin (urinalisis). Leukosuria (ditemukannya leukosit dalam urin). Dinyatakan positif jika terdapat 5 atau lebih leukosit (sel darah putih) per lapangan pandang dalam sedimen urine. Hematuria (ditemukannya eritrosit dalam urin). Merupakan petunjuk adanya ISK jika ditemukan eritrosit (sel darah merah) 5-10 per lapangan pandang sedimen urin. Hematuria bisa juga karena adanya kelainan atau penyakit lain, misalnya batu ginjal dan penyakit ginjal lainnya.
Pemeriksaan bakteri (bakteriologis). Pemeriksaan ini meliputi pemeriksaan secara mikroskopis dan biakan bakteri. Mikroskopis. Bahan: urin segar (tanpa diputar, tanpa pewarnaan). Positif jika ditemukan 1 bakteri per lapangan pandang. Biakan bakteri. Ditujukan untuk memastikan diagnosa ISK.
Pemeriksaan kimia (tes kimiawi). Tes ini dimaksudkan sebagai penyaring adanya bakteri dalam urin. Contoh, tes reduksi griess nitrate, untuk mendeteksi bakteri gram negatif. Tingkat kepekaannya mencapai 90 % dengan spesifisitas 99%.
Tes Dip slide (tes plat-celup) Berguna untuk menentukan jumlah bakteri per cc urin. Kelemahan cara ini tidak mampu mengetahui jenis bakterinya.
Cara mengobatinya...
Prinsip pengobatan adalah memberantas (eradikasi) bakteri dengan antibiotika dan koreksi terhadap kelainan organ.Tujuan pengobatan:
  • Menghilangkan bakteri penyebab ISK
  • Menanggulangi keluhan (gejala)
  • Mencegah kemungkinan gangguan organ (terutama ginjal)
Upaya di atas dilakukan dengan menggunakan obat yang sensitif, murah, aman, dan efek sampingnya minimal.
Tatacara pengobatan:
  • Menggunakan pengobatan dosis tunggal
  • Menggunakan pengobatan jangka pendek antara 10-14 hari
  • Menggunakan pengobatan jangka panjang, 4-6 minggu
  • Menggunakan pengobatan pencegahan (profilaksis) dosis rendah
  • Menggunakan pengobatan supresif, yakni pengobatan lanjutan jika pemberantasan (eradikasi) bakteri belum memberikan hasil, terutama pada kasus ISK yang disertai dengan sumbatan (obstruksi) saluran kencing.
Faktor yang mempersulit penyembuhan..
  • Urolithiasis (batu saluran kemih)
  • Infeksi jaringan ginjal
  • ISK berulang (kambuhan)
  • Obstruksi (sumbatan) dengan segala konsekwensinya dan lain-lain



Tidak ada komentar:

Posting Komentar