Tampilkan postingan dengan label part of me. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label part of me. Tampilkan semua postingan

Jumat, 28 Maret 2014

because I love my Job

Hari ini hari yang luar biasa untuk saya. Bersyukur kepada Allah Yang Maha hebat karena saya masih diberi kesempatan sampai detik ini untuk menikmati setiap perjalanan hidup yang dia gariskan untuk saya..
Heemmm, satu bulan sudah saya vakum mengisi blog. Karena saya sudah bekerja sebagai pengajar dan terapis di salah satu homeschooling di bali. Ternyata membagi waktu tidak semudah yang saya bayangkan. Saya katakan saya tidak konsisten, karena saya tidak menepati resolusi saya yang mengatakan bahwa setiap hari saya akan menulis di blog..
saya sempat hampir down, dan pesimis. Hampir saja melupakan semua mimpi mimpi yang sudah saya rangkai dan saya planningkan sejak dulu dulu kala. Ternyata oh ternyata, masalah utamanya bukan didalam memanage waktu saya tapi didalam keinginan saya untuk terus konsisten dalam hal apapun.
Tetapi, hari ini saya bersyukur karena Allah kembali mengingatkan betapa pentingnya impian impian saya itu. Hari ini saya mengikuti Leadership Boot Camp yang diadakan kantor untuk pertama kalinya. Temanya tentang “I have a Dream”..
Disitu saya kembali diingatkan betapa saya harus bisa menjaga konsistensi saya dalam berjuang meraih impian saya. Ada banyak pelajaran yang saya dapatkan hari ini. Saya meyakini bahwa Allah sedang menyiapkan sesuatu yang luar biasa untuk saya. Maka dari itu saya dibawa kedalam lingkungan komunitas orang orang yang bekerja dengan tulus.
Awalnya saya sempat ingin resign saat saya tahu bahwa pekerjaan ini tidak mudah untuk saya jalani. Tetapi, lagi lagi adanya dukungan dari orang tua dan teman temanlah yang membuat saya bertahan. Mereka selalu mengatakan bahwa jika saya keluar bisa saja saya mendapatkan pekerjaan yang lebih besar gajinya, tapi saya belum tentu bisa mendapatkan pekerjaan semulia ini. Itulah yang membuat saya bertahan sampai detik ini di Youth Shine Academy. Saya putuskan untuk memperpanjang kontrak dan akan fokus pada bidang yang baru saya jalani ini. Sekali lagi saya katakan bahwa kita tidak harus bekerja di bidang yang kita pelajari, karena Allah telah mengatur rezeki ummat-Nya dengan sebaik baiknya.

Saat ini keinginan saya hanya ingin fokus pada impian saya dan pada anak anak didik saya. Bagaimana saya bisa memberikan sesuatu yang lebih untuk mereka agar kehidupan mereka menjadi lebih baik..

Rabu, 26 Februari 2014

Coba Dunia Baru

Seperti yang pernah saya katakan bahwa rezeki kita tak harus didapat di bidang yang telah kita pelajari dan dalami. Itulah yang saya alami saat ini.
Pagi tadi saya resmi jadi tenaga pengajar di salah satu home schooling berbasis entrepreneur dan english untuk anak anak autis. Tidak pernah menyangka sebelumnya bahwa saya akan diterima di sekolah itu. Secara basic saya bukanlah di bidang pendidikan tapi di bidang kesehatan. Tapi siapa yang tahu pasti rencana Allah..
Kadang kita bisa berharap, kita bisa berusaha, kita bisa berdoa. Tapi takdir terbaik tetap datangnya dari Allah..
Mungkin memang disinilah rezeki dan jalan terbaik yang harus saya lalui.. Sangat bersyukur bisa bergabung di sekolah ini.. Setidaknya ada banyak hal yang akan saya dapatkan nanti saat mengajar..
Teringat kembali cita cita saya ketika itu, betapa inginnya saya menjadi seorang guru. Karena begitu banyak yang mengatakan bahwa guru adalah profesi yang mulia. Karena ilmu yang bermanfaat akan membawa kita kepada-Nya..
Semoga saja, harapan baik yang aelalu tersimpan ini kelak menjadi nyata..

Ya Allah, jadikanlah apapun hal yang ku lakukan bernilai ibadah di mata-Mu..
Ridhailah usahaku ya Allah..
Semua ini atas kehendak-Mu..
Aku pasrahkan seluruh hidupku kepada Engkau Yang Maha Segala..
Aamiin

Minggu, 23 Februari 2014

Rindu Annisa

Tiba tiba rasa rindu ini menggeliat. Teringat tubuh mungilnya yang cekatan dan energic, penuh dengan semangat. Yah, dialah nisa.. Panggilan akrabku untuknya.. Nisa memang hany seorang anak perempuan yang jika dilihat sama saja dengan anak anak lainnya. Dia masih duduk dikelas 3 sd. Tidak ada yang istimewa dari seorang nisa. Ia hanya anak penjual koran di perempatan traffic light di kota solo. Tapi yang membuat aku tertarik adalah semangat juangnya diumur yang masih belia. Seharusnya diusianya yang masih sangat kecil, waktunya dihabiskan untuk bermain dan belajar. Tapi tidak dengan nisa, setiap pagi sebelum masuk sekolah ia sempatkan untuk membantu ayahnya berjualan koran, dan setelah ia pulang sekolah ia melanjutkan lagi aktivitasnya menjual koran. Aku mengenalnya pertama kali saat aku sedang membeli koran untuk sekedar mencari TTS di koran tersebut. Awalnya hanya bertanya tanya, tapi seiring berjalannya waktu tak terasa keakraban itu muncul. Dia anak yang sangat pemalu, tak banyak bicara memang. Hanya sebatas berkata saat ditanya. Tapi ketika aku hadiahkan satu pak buku baru dan juga kotak pensil dan segala isinya yang berwarna pink, rona ceria itu terlihat membahagiakan. Setiap bertemu dengannya, ada saja yang ingin aku bawakan untuknya. Entah mengapa, melihatnya mendapatkan hadiah kecil dan berbahagia akupun serasa ikut merasakan kebahagiaan itu. Tiba saat ku bawakan ia sebuah iqra' baru, karena ia bercerita iqra' yang ia punya sudah sobek dan tak karuan karena ulah adik kecilnya. Ia menangis, mata mungilnya sekejap mengeluarkan tetesan tetesan air. Akupun tak kuasa menahan tangisan. Sembari memeluknya, ia mengucapkan terima kasih kepadaku..
Dan kini audah cukup lama aku tak mengunjunginya, mungkin dia lupa denganku.. Tapi aku tak akan melupakan perempuan kecil yang mampu mengajarkan aku arti dari sebuah rasa syukur dan perjuangan..
Semangat ya nisa, semoga cita cita muliamu Allah kabulkan kelak :)

Senin, 17 Februari 2014

Galau si cemplur

Lagi lagi saya melihat wajahnya murung, sendiri..
Tak ada rona cerah yang menghiasi akhir akhir ini. Why?? Ada yang salahkah dengannya?? Saya menerka nerka lagi, mungkin ada yang salah dengan saya. Ternyata tidak.. Saya tau alasan dari murungnya cemplur.. Dia terlalu galau memikirkan kelanjutan study SMAnya.. Kasihan anak itu, anak manis yang sudah tumbuh mendewasa. Dulu ketika kecil masih suka saya gendongin kemana mana :D tapi tak terasa, dia sudah mendewasa bahkan ukuran tubuhnya melebihi saya. Dia bingung setiap kali harus memikirkan kelanjutan sekolahnya. Terkadang saya merenung, ikut merasakan apa yang dia rasakan. Sampai sampai saya menangis. Pasti cukup berat dia memikul ini sendiri. Sesungguhnya dia masih ingin melanjutkan SMA disini. Tapi keadaan tak memungkinkan. Jika ingin bersekolah negeri maka harus menanggalkan jilbabnya. Masya Allah.. Saya tidak pernah ingin adik kesayangan saya ini merasakan apa yang saya rasakan. Tapi itulah kenyataannya, dia harus merasakan yang saya rasakan. Berjuang untuk mempertahankan jilbabnya. Selalu saya katakan bahwa Allah ada untuk kita.. Tetaplah tenang dan yakin, banyaklah meminta pada-Nya.. Allah punya rencana yang indah untuk kita.. Jangan pantang menyerah ya adikku sayang, doaku senantiasa bersamamu.. Kelak Allah akan tunjukkan jalan kebaikan untukmu..

Rabu, 12 Februari 2014

Indahnya ujian-Mu

Betapa setiap insan mendambakan kehidupan yang bahagia.. Kadang akupun sering bertanya pada diriku apakah terlalu banyak dosa yang ku perbuat, apakah aku tak punya hak atas kebahagiaan itu, apakah Allah tidak menjaminkan kebahagiaan untukku. Tapi sungguh bodohnya aku berfikir sependek itu, tidak mungkin Allah membiarkan hamba-Nya hidup terus dalam sebuah kesedihan..
Terkadangpun merasa lelah menghadapi cobaan yang datang bertubi tubi, selalu mengira bahwa Allah tak adil.. Tak membiarkan aku untuk hidup lebih tenang.. Heey, lagi lagi fikiran buruk itu datang.. Padahal intan terbaik dihasilkan dari 2 hal, suhu dan tekanan yang tinggi. Jika dia mampu bertahan, tidak hancur dia akan menjadi intan yang kokoh, kuat serta mahal harganya.. Begitupun hidup, semakin tinggi suhu dan semakin banyak tekanan yang ada jika kita kuat dan tidak hancur, maka kemuliaan itu akan kita dapatkan..
Percayalah pada Allah des, yakinlah bahwa hidupmu didunia tak selamanya.. Yakinlah bahwa semua proses ini akan membawamu pada kebaikan, karena Allah sedang membentukmu menjadi pribadi yang kuat dan kokoh..
Berhusnudzanlah pada-Nya.. Akan ada saatnya kau temukan jalan cinta suci-Nya.. Semoga saja, semua cobaan ini mampu membawamu kepada cinta dan ridha-Nya..

Teruntuk aku yang sedang menikmati jalan hidup terindah pilihan-Nya

Senin, 20 Januari 2014

Bukan Teman Biasa

Kali ini nulis special for my lovely sister yang sedang jauh disana. Cerita tentang persahabatan dan ketulusan hati yang Insya Allah tidak akan memudar. Jika mengingat sosok itu, selalu saja ada rasa rindu yang menyelinap. Seorang wanita yang imut tapi benar benar luar biasa kedewasaannya, dialah sahabat terbaik yang pernah saya temui. Her name’s Asfi Annisa. Saya akan mencoba menjabarkan arti dari nama tersebut.hhee..
A => AMANAH
S => SETIA
F => FLEKSIBEL
I => IMUT
Hhee, Iseng doank kok.. Saya sebenarnya juga kurang tahu arti dari kata “asfi”, yang saya tahu arti dari kata “annisa”.hheee.. Yaiyalah, hampir seluruh muslim juga tahu kali arti nama “annisa” :D Tapi seperti kata – kata yang saya jabarkan, begitulah sosok yang memiliki nama itu. Benar saja mereka katakan bahwa “nama adalah doa”. Pastinya orang tua dan keluarga Asfi selalu mengharapkan yang terbaik untuk Asfi, selalu mendoakannya dan juga mengajarkan kebaikan. Karena memang selama tiga tahun saya mengenalnya, hampir tidak pernah saya temui kekurangan yang ada pada dirinya. Bukan berarti dia tidak punya kekurangan, itu mustahil. Pada dasarnya manusia diciptakan dengan semua kelebihan dan kekurangan. Tetapi, bagaimana kekurangan dan kelebihan itu terlihat mendominasi ya tergantung dari diri kita sendiri. Jika kita bisa me manage segala kekurangan yang ada, pastilah setiap orang akan welcome dengan kita tanpa merasa dirugikan dengan kekurangan yang ada pada diri kita. Itulah yang saya lihat dari Asfi, dia jarang sekali menunjukkan kekurangannya, bukan berarti munafik. Tetapi mencoba untuk melakukan apapun itu dengan sebaik mungkin. Saya yakin, banyak sekali teman teman yang begitu menyukainya. Dia penuh dengan kesederhanaan, tidak sungkan untuk menolong sesama, dan kalua orang jawa bilang “sumeh”hhee..
Mendapatkan ilmu dan pelajaran berharga tidaklah melulu melalui buku, sekolah, atau hal hal formal lainnya. Hal hal kecilpun bisa memberikan pelajaran berharga untuk kehidupan. Salah satunya ya pertemanan ini. Banyak hal yang saya dapatkan dari dia. Mencontoh hal hal baik yang dia lakukan, dan berusaha menerima apapun yang menjadi buruknya. Dia mengajarkan saya bagaimana menerima, bagaimana berusaha dan berjuang, bagaimana meminta yang baik, bagaimana cinta terhadap sesama dan masih banyak lagi.
Mungkin berlebih memang, ketika saya katakan saya menyayanginya. Tetapi inilah fakta, bahwa Allah memberikan nikmat berupa saudara seiman yang begitu menyejukkan. Yang tidak hanya menemani dikala kita butuh, tapi juga mengajarkan kebaikan kebaikan dan juga menguatkan ketika jatuh. Allah mempertemukan kita dalam PERTEMANAN, mengikat kita dalam PERSAHABATAN, menyatukan kita dalam PERSAUDARAAN.
Dan sayapun selalu berharap, menyelipkan doa untuknya agar Allah senantiasa menjaga iman dan dirinya. Agar Allah senantiasa menjaga sanak saudara dan teman temannya, memberikan yang terbaik dari yang baik, menjauhkan yang terburuk baginya. Karena cinta yang tulus, butuh ridha-Nya, maka saya selalu meminta agar Allah meridhai tali silaturrahmi ini, agar kelak bukan manfaat dunia saja yang kita dapatkan dari pertemanan ini, tetapi juga manfaat akhirat yang abadi. Karena dia, bukanlah sekedar teman biasa :D
Ana uhibbuki fillah ya Ukhti..


Minggu, 19 Januari 2014

Udah Ikhlasin Aja !

Ada yang tahu buku Ust. Felix yang judulnya “Udah Putusin Aja”? Kalau belum tahu, mungkin bisa hunting di bookstore karena buku ini recommended banget buat jadi teman dikala senggang. Bukunya ringan, simpel, gaya anak muda banget. Jadi ga bakal bosen kalau ngebacanya. Jangan salah lo yaa, emang isinya sih simpel plus unik, tapi ni buku juga ga main main ngebahas tentang fenomena remaja modern zaman sekarang. Dan yang pasti bukunya menuntun kita untuk menjadi remaja yang produktif, yang mampu menjalankan segala aturan agama Allah yang berlaku. Intinya biar ga penasaran, udah beli aja sana.hhaaa. Saya yakin ga akan menyesal kok mengeluarkan uang untuk hal yang bermanfaat :D
Kali ini saya akan bernostalgi(l)a, refresh ke masa lalu. Bukan untuk bergalau ria atau menyesali yang sudah sudah. Sekedar share tentang sepenggal kisah lalu yang menghantarkan pada kebaikan. Ga panjang panjang kok ceritanya, paling cuma mual aja kalau ngebacanya sampai habis.hhaa (kidding)
Dimulai pertengahan tahun 2012, saya lupa kapan tepatnya. Masih duduk di bangku kuliah dan masih menikmati masa – masa penuh dengan cinta semu. Saya memutuskan untuk berpacaran dengan teman satu kelas di kampus. Waktu itu saya belum mengenakan jilbab syar’i dan belum tahu apapun tentang larangan berkhalwat (berdua – duaan dengan lawan jenis). (Semoga saja Allah mengampuni dosa – dosa saya yang telah lalu). Saya tidak tahu awalnya kenapa kita memutuskan berpacaran, karena kita hanya sebatas teman akrab. Mungkin dikarenakan seringnya berkomunikasi dengan si Arap (sebut saja begitu). Menikmati masa – masa penuh dosa itu kurang lebih hanya beberapa minggu. Kemudian dia memutuskan saya, tanpa alasan yang jelas dan juga mendadak. Awalnya saya Ga to the Lau “Galau”.hhaa. Bagaimana mungkin saya gagal dalam menjalin hubungan untuk kesekian kali. Dan itupun dengan alasan yang irrasional. Ohhh, rasanya sakit bukan main. Mau ngapain aja ga enak, super bingung.. Belum lagi masalah masalah lain juga datang silih berganti. YA Tuhan, serasa dunia benar benar tak adil.. Hampir setiap hari saya menangis, mengurung diri, dan tak sedikitpun ada keceriaan di rona wajah saya. Kalau ingat waktu itu, ampun deh.. Kenapa bisa lebay pakai banget ya, Cuma diputusin laki doank.hhaa... Singkat cerita, setelah saya putus dengannya ada begitu banyak hal – hal yang membuat saya sering termenung. Ada fikiran – fikiran mengganjal dalam benak saya. Berhari hari saya tidur larut malam, padahal saya paling anti sama yang namanya begadang. Ternyata oh ternyata fikiran itu berpusat pada keinginan saya untuk berubah. Berubah menjadi lebih baik, dalam segala hal.
Setelah Iedul fitri saya putuskan untuk berhijab syar’i. Dulu setiap saya melihat wanita berhijab syar’i, selalu timbul pertanyaan di benak saya “kapan saya bisa berhijab sesempurna itu?”. Keputusan saya ini tidak pernah saya duga sebelumnya, tapi itulah anugerah Allah. Dia begitu mudah membolak balikkan hati seseorang, Dia begitu mudah merubah seseorang. Itulah mengapa saya tidak menyesali pertemuan saya dengan mantan, tidak membencinya. Karena secara tidak langsung, Allah menjadikan dia sebagai media untuk saya berubah ke arah yang lebih baik. Karena dari situ semua saya tahu dimana letak kesalahan saya selama ini. Setelah berhijab syar’i pun begitu banyak keajaiban keajaiban muncul dalam diri saya. Saya begitu tenang menjalani hidup walaupun sampai detik ini saya masih berusaha mempertahankan hijab saya, saya tidak pernah menyesali semuanya. Saya justeru bersyukur karena Allah memberi hidayah yang begitu luar biasa di dalam hidup saya. Saya yakin, tidak semua orang bisa menikmati hidayah dari Allah. Insya Allah, sudah saya ikhlaskan semuanya. Semua yang ada pada diri saya adalah milik-Nya. Dan apapun itu pasti akan dimintai pertanggung jawaban oleh-Nya kelak. Saat ini saya hanya berpasrah diri, menyerahkan segala urusan kepada Allah dan tidak akan mengulangi kisah kelam saya. Saya hanya ingin menyimpan setiap rasa yang saya punya untuk laki laki idaman, di dalam hati terdalam. Agar tidak seorangpun tahu, dan biarlah Allah yang menjaga hati dan rasa ini. Toh, Dia lebih tahu apa yang baik untuk ummat-Nya.
Jadi buat teman teman yang mau memutuskan hubungan, yaudah sih putusin aja. Saya jamin 200 %, ga akan ada gunanya berpacaran sebelum halal. Yang ada lebih banyak menimbulkan mudharatnya daripada manfaatnya. Udah Ikhlasin Aja !, yakin dan percaya Allah akan kasih ganti yang lebih baik kalau kita mau berubah. Pacaran setelah akad dan halal jauh lebih barakah. Kalaupun saya bisa mengulang lagi, saya tidak akan pernah memilih untuk berpacaran se
kalipun saya ada rasa dengan lelaki itu. Kalaupun bisa, saya ingin mendelete semua itu agar Allah mengampuni dosa saya. Tapi apa boleh buat, semua sudah terjadi. Sekarang tinggal kita sendiri, mau perbaiki diri atau tetap pada jalur yang dilaknati. Saran saya, kalau sudah siap untuk membina rumah tangga ya menikahlah. Labuhkan hati pada yang berhak, jangan biarkan lelaki tak halal menyentuh setiap kulit tubuhmu. Bagi yang belum pernah berpacaran, jangan sekali kali mencobanya yaa.. Udah ga zaman berpacaran. Sekarang zamannya to be a great moslem/ah.. Saya tidak pernah mengatakan kalau kita tidak boleh menyukai lawan jenis. Karena pada dasarnya cinta itu fitrah, yang harus diwaspadai adalah ketika cinta itu menggelora dan bagaimana kita me manage agar tidak menimbulkan murka Allah. Coba deh rutin puasa senin kamisnya, banyakin dzikirnya, shalat tahajjjudnya ga ketinggalan. Insya Allah kita lebih bisa menjaga diri dari hal – hal buruk.. Wallahu ta’ ala a’lam.. Segala yang benar hanya milik Allah semata. Semoga kisah ini sedikit membuka mata hati teman teman untuk lebih memilah dan memilih bagaimana semestinya kita menjaga diri.



Rabu, 15 Januari 2014

Seandainya saja, Ayah..

Dua puluh satu tahun sudah aku hidup bersamamu.. Tapi benar – benar tidak ada yang menjamin bahwa aku memahami sosokmu sepenuhnya. Seperti yang mereka bicarakan dan selalu katakan, bahwa akan jadi apa aku kelak, bagaimana diriku kelak, dialah yang ikut andil didalamnya. Ayah, Begitulah mereka menyebut  lelaki yang katanya penuh dengan karisma dan tanggung jawab, yang katanya penuh  cinta dan kasih sayang.. Lalu, bagaimana dengan Ayah yang ada dalam kehidupanku? Sebenarnya aku tak pernah ingin menjabarkan masalah ini, tapi entah kenapa malam ini serasa tak punya daya untuk menghentikan tangan yang terus bergerak di atas laptop manisku. Tak tahu juga, kenapa ada tetesan – tetesan air yang jatuh menemani saat menulis ini. Mungkin perasaanku turut serta mendalaminya. Aku masih tak paham mengapa mereka menyebut dengan kata Ayah, dan mungkin juga tidak ingin mempermasalahkannya. Sebelumnya aku juga memohon ampu kepada-Nya, atas segala kesalahan yang ada. Semoga Allah memahami setiap keadaan yang terjadi.. Aku tidak pernah ingin mengatakan bahwa aku adalah satu – satunya orang yang paling sengsara didunia ini, karena menganggap masalah – masalah yang ada merupakan cobaan terberat. Ku akui, jika aku tak mampu mensyukuri hidup yang aku miliki. Terbukti, aku selalu meratapi semua sikap Ayah terhadap hidup, keluarga dan lingkungan sosialnya. Kadang merasa dunia tak adil, memang begitulah realitanya. Karena hidup tak adil, maka kitalah yang harus berjuang untuk terus mendapatkan yang terbaik. Seharusnya begitu juga sikapku, tidak menyalahkan keadaan yang ada.. Tapi aku hanya manusia, terkadang ada rasa sakit menyelinap.. Sosok Ayah yang membentukku menjadi pribadi yang tak meyakini akan kemampuan dirinya sendiri, menjadi anti sosial, dan takut untuk melangkah. Dia membentukku menjadi orang yang kaku, dengan segala keterbatasanku aku hanya bisa diam dalam banyak hal. Kenapa? Karena Ayah tidak pernah mengajariku kehidupan yang sebenarnya. Memiliki Ayah, tapi serasa itu hanya sesosok laki – laki asing dalam rumah. Jarang bertatap muka, bukan karena waktu melainkan karena tidak adanya keinginan untuk bersama anaknya.. Mungkin begitu, selalu dalam terkaan saja.  Tidak pernah sekalipun selama aku hidup, aku mendengar dia mengucapkan ‘aku menyayangimu, nak’.. atau sekedar mengucapkan ‘hati – hati’ saat aku melangkah meninggalkan rumah. Dulu sempat berfikir, kenapa Ibu tak menceraikannya saja. Membiarkannya pergi berlalu menemukan wanita terbaik untuknya..Tapi itu benar – benar narrow minded, itu fikiran yang bersumber dari kebencian dan kotornya hati. Karena aku tau, tak mungkin Ibu melakukannya. Ibulah satu – satunya wanita terbaik untuknya, yang mampu menahan sakit berpuluh – puluh tahun hanya untuk menjaga hati lelakinya itu. Ibulah satu – satunya orang yang mampu menerima segala keburukan Ayah dan mencintai tanpa meminta imbalan sepeserpun, Ibulah yang mampu mengganti sosok Ayah yang telah hilang lama dalam benak anak – anaknya, kemudian mengajari makna hidup yang berharga. Aku tidak menyerah sedikitpun untuk terus berharap, agar kelak ada balasan dari setiap kebaikan yang Ibu lakukan. Agar kelak, Allah membukakan hati Ayah dan melunakkan hatinya yang mulai membantu. Agar dia melihat, ada wanita mulia yang selalu hadir disisinya, menemani sisa – sisa masa hidupnya. Agar dia melihat, ada anak lelaki dan wanita yang sudah mulai tumbuh mendewasa, yang akan menjaganya. Menggantikan posisinya dan selalu ada bersamanya..
Seandainya saja, Ayah..
Kau tau betapa rasa ini menyiksa, melihatmu tak berubah..
Dengan semua sikap yang membuat hatimu tertutup dan membeku..
Seandainya saja, Ayah..
Kau tau betapa tangisan ini melukaiku, hanya karena ingin melihatmu bahagia..
Seandainya saja, Ayah..
Kau tau, betapa inginnya aku kau peluk, kau genggam tanganku, dan kita duduk tertawa bersama..
Seandainya saja, Ayah..
Kau tau, betapa aku ingin mencium keningmu kemudian kau katakan “aku mencintaimu nak”
Seandainya saja, Ayah..
Kau tau setiap doa yang terlantun adalah doa kebaikan untuk hidupmu, agar kelak kau dapatkan yang terbaik dari-Nya..
Seandainya saja, Ayah..
Kau tau, betapa aku menyayangimu, betapa besar cinta ini untukmu..

Rabu, 08 Januari 2014

Ketika Hati rindu Menikah

“ndug, kalau nanti tiba – tiba ada laki – laki yang mengkhitbah dirimu gimana?”, pertanyaan itu masih terngiang – ngiang di telinga. Mungkin saja si tante hanya bergurau, tapi bagiku itu pertanyaan yang cukup merisaukan. Entah harus bagaimana menjawabnya, tapi didalam lubuk hati pastilah ingin menjawab “wanita mana yang tidak ingin menikah te”. Sayangnya jawaban itu hanya sekedar ucapan hati yang tertahan. Belum juga pertanyaan itu berlalu dari hadapan, tadi sore ada SMS yang tidak kalah mengejutkan. “ Dek, mau ga ta’arufan sama teman.. Ada yang sedang mencari calon istri, usianya 24 tahun dan Insya Allah soleh. Syaratnya bagi dia cukup melihat foto dan berhijab sempurna sebagai bekal untuk mengkhitbah, nadzarnya menikah syawal tahun ini”.. Dueerr, lagi – lagi hati saya meledak seketika. Terlalu berlebihan memang, tapi ya begitulah yang saya rasakan. Masih dalam kondisi amat pusing dan setengah sadar sehabis tidur siang, saya masih mencoba memahami SMS itu. Betul tidakkkah SMS itu, atau yang saya alami sekarang hanya mimpi disiang terik? Dan benar saja, this is real.. Bukan hayalan, bukan mimpi. Sejenak saya berfikir, menimbang – nimbang untuk membalas SMS tersebut. Kemudian saya putuskan untuk SMS Asfi ( si sahabat cute) dan menanyakan bagaimana sebaiknya saya menyikapi hal ini.. “semua terserah desi, kalau dirasa sudah siap membina rumah tangga usia muda kenapa tidak mencobanya? Tapi kalau masih belum ada kesiapan dan orang tua belum mengizinkan, yasudah.. Allah lebih tahu yang terbaik untuk ummat-Nya”.. Dia (Asfi) memang begitu dewasa, tak pernah berubah sejak zaman kuliah.hhe. Selalu bisa memberikan solusi dan selalu bisa memposisikan diri.. Setelah beberapa saat, saya putuskan untuk membalas SMSnya.. “Afwan mbak sebelumnya, bukan saya tidak mau.. Tapi orang tua belum mempercayai dan mengizinkan saya membina rumah tangga”.. Setengah hati masih terasa berat.. Teringat lagi kata seseorang, “jika ada laki – laki soleh yang mengkhitbahmu maka terimalah agar tidak timbul fitnah”.. Ya Allah, gamang rasanya..
“Wanita mana yang tidak ingin menikah”
Terkadang saya berfikir, apakah kelak saya bisa menikah dengan lelaki soleh? Fikiran pesimis selalu muncul ketika di hadapkan masalah hati ini.. Kadang hati menangis, sembari menguatkan diri.. “Ya Allah, tunjukkanlah jalan terbaik-Mu.. Aku begitu merindukan sosok itu. Ya Allah, tak pantaskah aku mendapatkan dia yang baik menurut-Mu?” Kata – kata itu berulang menghiasi hati dan fikiran. Sampai sekarang saja saya masih berjuang untuk hijab, sekian lama tak ada restu untuk mengenakannya.. belum juga masalah ini kelar, apa iya saya harus menambah masalah dengan mengatakan kepada orang tua bahwa saya ingin menikah. Niat menyempurnakan separuh agama itu sudah begitu kuat, tapi entah kenapa sampai detik ini fikiran dan hati kedua orang tua saya masih terkunci..
Tapi selayaknya manusia yang meyakini akan kuasa Tuhan-nya, pastilah saya tidak ingin terus menerus memerihkan hati saya sendiri.. Selalu saya yakini, bahwa entah kapan itu pasti akan ada jalan keluar.. Masalah berhijab dan juga pendamping hidup.. Saya selalu percaya, bahwa Allah tidak tidur, dia tidak membiarkan ummat-Nya menghadapi rintangan sendiri. Ada masa dimana saya akan menemukan jodoh terbaik pilihan Allah.. Walaupun entah kapan itu, tapi saya tetap percaya. Mungkin memang bukan saat ini waktu terbaik yang Dia pilihkan.. Mungkin juga saya yang harus lebih introspeksi diri, membenahi setiap kesalahan dan kekurangan yang ada agar kelak dipantaskan bersanding dengan pangeran impian yang saat ini tak tahu berada dimana..
Ya Allah, Engkau Dzat Yang Maha Mendengar..
Engkau pula Dzat yang Besar, dan Dzat Yang Maha Segala..
Jika bagiku itu tak mungkin, maka bagi-Mu tak ada yang tak mungkin..
Jika bagiku itu sulit, maka tak ada bagi-Mu yang tak mudah..
Betapa aku merindukan sosok itu, sosok dia yang akan
Datang membawa janjinya dihadapan-Mu kelak..
Yang akan memintaku untuk dibawanya ke perahu mahligai cinta..
Yang akan menuntunku berjalan, melewati arus dan hujan..
Hanya untuk menggapai ridha dan cinta-Mu..
Ya Allah, jika saat ini aku masih terlalu tak baik untuknya, maka
Jadikan aku wanita yang baik, yang kelak akan menghilangkan rasa lelahnya
Jika dia belum membaikkan diri untukku, maka jadikanlah dia lelaki yang baik..
Yang akan menyeka air mata ketika lara..
Jauh sebelum Kau satukan aku dengannya, akupun sudah mulai
Belajar mencintainya, dengan semua yang ada pada dirinya..
Jauh sebelum Kau pertemukan aku dengannya, akupun sudah
Belajar untuk menjadi yang dia damba..
Ya Allah, aku menantinya begitu sabar, karena aku tahu
Kau pasti menjaganya, di tidur lelap dan setiap detang jantungnya..
Selipkanlah nama-Mu di hatinya, agar kelak jika dia sudah
Menemukanku, dia tak penuhi hatinya dengan ilusiku..
Tapi jadikanlah separuh hatinya hanya untuk mencintai seorang wanita seperti diriku
Aku menunggu jawaban dari langit-Mu, selalu
Agar Kau pertemukan aku dengannya di waktu yang indah..
Aamiin





Senin, 06 Januari 2014

Parkir Pada Tempatnya

Alhamdulillah, siang ini bumi Bali panas menyengat..  Buat para pengendara ataupun orang – orang yang lagi beraktifitas di jalan raya pastinya badmood abis.hhee . Kota semakin padat, semakin panas dan pastinya semakin macet.. Iya, macet...hhee. Jam pulang kantor, biasanya orang – orang ingin segera tiba di rumah.. Karena rasa capek di kantor, belum lagi kalau ada masalah – masalah di kantor yang bikin stres. Tapi eh tapi, bukannya sampai dirumah dengan cepat, malah ke jebak macet di jalan, belum lagi kalau cuaca panas kayak gini.. Tambah mendidih aja deh tu otak, apalagi kalau sampai  rumah masih banyak hal yang harus diselesaikan. Kasian kasian kasian.hhe
                Pastinya juga pada tahu kan penyebab jalanan macet? Bukan hanya sekedar pengguna kendaraan aja yang semakin bertambah jumlahnya, tapi juga karena keegoisan para pengguna jalan yang seenaknya saja melanggar rambu – rambu lalu litas. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah ketidaksiplinan para pengguna kendaraan yang memarkir kendaraan mereka seenak jidat.
                Seharusnya kita resapi dengan baik kalimat bahwa “jika kita tidak mampu menolong orang lain, maka janganlah mempersulit orang lain”. Bayangkan saja, jika kendaraan terparkir di ruas – ruas jalan yang sempit dan dijalan itu padat dengan pengendara apa tidak mengganggu para pengendara lainnya? Seharusnya kita lebih bisa berfikir, bagaimana menggunakan fasilitas umum dengan baik. Jalan itu kan milik kita bersama, bukan hanya milik perseorangan atau kelompok tertentu. Saya tidak men-judge atau menghakimi siapapun, ini berlaku untuk kita semua. Bahwasanya jika ingin parkir, parkirlah di tempat yang tepat. Saya juga berharap pemerintah bisa lebih tegas dalam mengatur tata lalu lintas agar kemacetan dapat diminimalisir. Kita diberi Allah otak yang sempurna agar mampu berfikir dengan baik dan benar, dan pada dasarnya kitapun juga makhluk paling sempurna yang Allah ciptakan. Jadi sudah sewajarnya kita menunjukkan sikap sebagai seorang makhluk sempurna.
                Memang, semua itu bermula dari dalam diri kita sendiri. Terkadang kita menuntut seseorang untuk melakukan sesuatu, padahal bisa jadi kita justru belum melakukan hal itu. Maka dari itu, saya mengajak teman – teman untuk lebih care dengan kondisi yang ada. Kita sama – sama berusaha melakukan hal yang tepat agar tidak merugikan orang lain dan juga menyusahkan orang lain. Jika kita berada di jalan raya, kita patuhi aturan rambu lalu lintas yang berlaku. Jangan kebut – kebutan dijalan, dan pastinya jangan parkir sembarangan..hhee


Rabu, 01 Januari 2014

untuk aku, kamu, kita #memories28

Dan tiba – tiba hampir semua memory itu muncul seketika.. Tentang kita,  tentang mereka.. Yahh, siapa lagi kalau bukan teman – teman seperjuangan di bangku kuliah..
Mungkin karena seharian ini hujan, jadi bawaannya melow mulu. Dikit – dikit keinget tentang yang lalu. Haddeh -_ Tapi kali ini ga inget tentang yang galau – galau kok :D Cuma kangen aja sama mereka, #ankes28 .. Suka kefikiran juga, kira – kira mereka lagi apa sekarang? Udah sibuk apa sibuk banget ya?hhee.. Apapun aktifitas kita sekarang, semoga aja itu yang terbaik buat kita.. Aamiin..
Belum lama sih ngerayain our graduation, belum ada setahun juga pisah (pisah??).. tapi kenapa ya uda sering banget ngerasa kangen. Kadang ngerasa kalau kehidupanku berputar 1800 semenjak lulus kuliah. Kayanya masih ngerasa asing sama kehidupan yang sekarang.. Bukannya ga senang bareng lagi sama orang tua, punya lingkungan sosial yang baru.. Tapi ngerasa ada yang kurang aja.. Mungkin bisa jadi karena aku yang belum ikhlas ngelepas solo dan semua kenangan yang ada disana..
Bukan sekedar numpang hidup, bukan sekedar  nuntut ilmu, dan bukan sekedar nyari teman aku bisa ada di solo.. Semua udah Qodarullah, takdir terbaik dan terindah yang Allah gariskan buat aku.. Ketemu orang – orang kaya mereka, punya saudara kaya mereka.. Itu nikmat dunia yang Allah kasih buat aku.. Gimana mereka, baik – buruk mereka, tingkah laku mereka, semua sifat mereka, Itu pelajaran terbaik yang aku dapat.. Belajar memahami bagaimana aku bertahan, bagaimana menngubah “aku”menjadi “kita”, bagaimana kita menyelesaikan bersama.. Semua itu unik, semua itu ga ada duanya.. Mungkin waktu tiga tahun itu singkat, tapi kenangan tiap kenangan yang terukir itu ga sesingkat perjalanan waktu bersama yang kita lalui.. Mungkin aku, kamu, dia entah tak saling tahu dimana saat ini berada atau mungkin kenangan bersama kita tertutup kesibukan – kesibukan baru. Tapi apa mungkin kita menghilangkan separuh kisah perjalanan yang membentuk pribadi kita saat ini? Bisa aja, 5 atau 8 tahun mendatang kita saling melupakan satu sama lain. Atau bisa aja 10 tahun mendatang kita benar – benar tak mengenal satu sama lain.. tapi apa bisa, kita merelakan satu sama lain untuk menjadi yang terasing dalam hidup kita?
Coba deh kita refresh lagi semua memories tentang kita, coba kita ingat – ingat lagi masa – masa sulit yang kita lewatin bersama, atau coba kita buka lagi album – album foto kita. Entah satu atau dua hal, pasti ada saja yang membuat kita tersenyum, pasti ada yang membuat kita menitikan air mata. Karena apa? Ya karena semua itu sudah terekam di dalam hati dan fikiran kita, karena semua itu udah menjadi bagian terpenting dalam hidup kita.. PERSAUDARAAN, KASIH SAYANG, CINTA, PERJUANGAN BERSAMA, KENANGAN INDAH.. Mungkin itulah alasanku menulis tentang “kita”..
Ga banyak yang aku minta agar kata “kita” ga hilang begitu aja.. Tetaplah yakin dan tetaplah mengusahakan yang terbaik.. Kalau suatu saat, entah kapan itu.. Kita di pertemukan dalam satu kondisi dan kita mampu saling mengingat.. Katakanlah, “Aku sudah berjuang, dan aku sudah mampu meraih suksesku teman”..

Tulisan ini special gift buat teman – teman #ankes28 yang sekarang udah pada sibuk buat ngejar cita dan mimpi – mimpi mereka.. Semoga Allah mudahkan segala urusan kita, semoga Allah kabulkan doa – doa kita dan semoga Allah tetap menjalin ikatan silaturrahim di antara kita ya teman – teman :D

Sabtu, 28 Desember 2013

Semua karena Cinta..



Dan bila aku berdiri tegar sampai

Hari ini bukan karena kuat dan hebatku

Semua karena cinta, semua karena cinta

Tak mampu diriku dapat berdiri tegar

Terima kasih cinta..
Ada yang ga tahu lirik ini? Kalau ga tahu coba deh searching di Google.hhee.. Ga tahu kenapa, tiba – tiba pengen ngebahas tentang kata yang sebenarnya biasa banget, tapi efeknya itu yang luar biasa..Mungkin karena semaleman ngelemburin bukunya bang Ippho “Moslem Millionare” yang banyak ngebahas tentang satu kata ini.. Mustahil rasanya kalau di zaman serba modern gini masih ada yang belum tahu apa itu “cinta”.. Yaahh, memang begitu banyak definisi dari cinta itu sendiri.. Cinta kepada Yang Maha Mencintai, cinta kepada orang tua, keluarga, cinta kepada harta dan tahta, cinta kepada pasangan dan cinta – cinta lainnya.. Kalau kata Bang Ippho, ada tiga jenis cinta yang mengilhami manusia.. Yang pertama disebut rational love (melakukan sesuatu karena keinginan – keinginan duniawi), yang kedua disebut emotional love (melakukan sesuatu karena orang – orang yang dicintai), and then yang terakhir disebut spiritual love (jika apa yang dilakukan hanya karena Allah, bernilai ibadah untuk Allah). Dan semua ini berpusat kepada spiritual love, karena rational love dan emotional love tanpa disertai dengan adanya spiritual love akan menjadikan cinta yang salah.. Ga percaya? Coba aja deh teliti, di zaman yang serba bebas kayak sekarang ini banyak banget kan muda mudi yang udah mulai berani pacaran, berani pegang – pegangan, berani berduaan, ujung – ujungnya apaan coba? Zina kan?? Coba deh tanya kenapa bisa terjadi zina? Yah karena “cinta” itu tidak ditempatkan sesuai pada tempatnya.. Karena emotional love tidak dilandasi dengan spiritual love. Tapi kali ini yang pengen saya bahas bukan itu, bukan cinta tentang sepasang anak manusia tapi cinta kepada orang tua yang dilandasi karena kecintaan kepada Allah Yang Maha Mencinta.. Kenapa saya pengen banget ngebahas itu?ya karena saya mencintai orang tua saya..hhee.. Komitmen saya dalam menulis adalah berbagi cerita tentang apa yang sudah saya lalui dan saya kerjakan, bukan yang belum saya lalui.. Karena sampai saat ini saya masih single, jadi saya ga mau ngebahas masalah cinta sepasang manusia..hhee.. Kira – kira ada ga ya orang tua yang ga cinta sama anaknya? Kalau menurut saya sih ga ada, karena kalau mereka ga cinta sama anak –anaknya ga mungkin anak – anak itu bisa tumbuh sebegitu sempurna.. Kita bisa seperti saat ini, ya pasti salah satunya berkat kedua orang tua kita.. Mereka pasti berjuang untuk kebahagiaan anak – anaknya, mereka pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anak –anaknya.. Karena mereka tahu bahwa anak adalah amanah yang Allah titipkan untuk mereka. Saya yakin, tidak ada satupun orang tua di dunia ini yang rela anaknya hidup susah.. Tapi, terkadang ada saatnya cara mereka tak sejalan dengan yang kita inginkan.. Bisa di maklumi, karena bagaimanapun mereka tetaplah manusia yang penuh dengan keterbatasan. Mereka tak bisa mendalami sepenuhnya hati seseorang, sekalipun itu darah daging mereka. Adakalanya kita sebagai anak merasa bahwa mereka tidak mampu mengerti bagaimana keadaan kita.. Tapi sepatutnya, sebagai seorang anak kitalah yang harus memahami mereka.. Ketika mereka melarang kita dengan sesuatu yang mereka anggap salah, jangan langsung menjudge mereka.. Pahamilah mereka, cobalah sejenak berfikir apa maksud mereka.. Mungkin mereka tidak tahu, dan kita sebagai anak wajib memberi tahu kebenaran yang mereka anggap salah.. Bukan dengan amarah tapi dengan kalimat penuh cinta.. Seberapapun membatunya hati dan fikiran mereka, mereka tetap mencintai kita.. Jika ada kesalahan dalam diri mereka, cobalah untuk memaafkannya karena Allahpun Maha Pemaaf.. Mereka bisa memahami kita, itu semua karena cinta mereka kepada anak – anaknya.. dan begitupun kita harus memperlakukan mereka, menyayangi mereka sepenuh hati.. Kelak, pasti akan ada saatnya mereka mengerti..

Ayah, jika kelak aku tak mampu menjadi yang kau pinta..

Maafkanlah..

Jika kelak aku tak memberi kebahagiaan yang kau impikan,

Jangan kau acuhkan aku..

Ibu, jika aku selalu menyakitimu..

Maafkanlah..

Jika kelak aku tak mampu menjadi sosok sepertimu,

Maka jangan kau benci diriku..

Maafkanlah, aku tak bisa memberi cinta yang sempurna..

Karena cinta sempurnaku hanya untuk-Nya..

Semua keterbatasanku, semua baik burukku..

Hanya dirimu yang mampu memahami..

Aku tahu, apapun yang kau berikan, apapun yang kau lakukan..

Semua karena cinta, karena cinta..
Tulisan ini saya persembahkan untuk kedua orang tua yang saya cintai, semoga kelak Allah membahagiakan mereka, mengganti setiap peluh mereka dengan pahala berlimpah, semoga Allah senantiasa menjaga dalam setiap detak jantung mereka, dan semoga Allah membalas segala kebaikan mereka di dunia dan akhirat kelak..


Kamis, 19 Desember 2013

Menikmati musim penuh "bunga"..



Hari ini lagi – lagi menyaksikkan sepasang manusia yang telah mengikat janji dihadapan Rabb-nya dan para saksi.. Belum lama ini juga kakak tercinta naik pelaminan.. Bahagia, sedih, haru campur semua jadi satu. Ga pernah nyangka dia duduk bersanding bersama wanita pilihannya dan pilihan Allah. Ga banyak harapan sih, cuman doa yang bener – bener bersumber dari dalamnya hati aja yang mengiringi.. Semoga Allah jadikan mereka keluarga yang Qur’ani, yang menjunjung tinggi Rabb dan Rasul-Nya diatas segala, semoga juga Allah jadikan dia pemimpin dan imam yang kelak mampu membawa bahtera rumah tangganya menuju cinta dan ridha Allah dan semoga Allah jadikan juga istrinya wanita sholehah yang taat pada suami sebagai bentuk kecintaanya pada Yang Maha Pengasih ( Aamiin ).. Envi juga sebenernya liat pengantin baru, ga jarang juga fikiran – fikiran absurd mucul -_ mungkin juga karena efek ngebet nikah muda..hhaa. Karena emang dari dulu puuengen banget nikah muda, tapi Allah belum kasih jalannya.hhee. Sebenernya juga bukan belum ngasi jalannya, cuman manusianya aja yang males berusaha.. Lah katanya jodoh ditangan Tuhan, tapi kalo ga diambil bakal ditangan Tuhan terus kan.hhaa. Tapi kadang ngebayangin juga kalo akunya nikah, sedangkan persiapan aja belum ada.. Bukan persiapan duit loh, tapi lebih kepada persiapan ilmu yang akan dijadikan pedoman kelak.. La wong pisah sama orang tua aja belum bisa kok mau nikah -_ Yang aku denger dari para pasangan halal tentang pernikahan emang udah buaanyak banget, kata mereka nikah itu gampang tapi menjalani dan membuat rumah tangga yang full barokah itu yang ga gampang.. Ga gampang lo ya, bukan ga bisa.hha .. Sering juga ngebayangin, menerka nerka (halah) ntar pasangan hidupku siapa ya, kaya apa, soleh ga ya, ganteng apa ganteng banget (ngarep), kaya apa Kuuayaa banget (lebih ngarep) dan bla bla bla.. Tapi capek juga mikir begituan.. Laa akunya aja masih amburadul kaya gini kok ngarepinnya yang high quality.. Tapi juga Allah ga pernah ngelarang kita berharap siih.. Yang pasti, kalo pengen semua big dreamsnya di ACC Allah ya harus nyenengin Allah dulu, harus jadi hamba-Nya yang baik, yang penurut, yang selalu menomor satukan Dia dan Rasul-Nya, yang taat pada dien-Nya, yang menjunjung tinggi syariat-Nya.. Right ?hheee.. Yah semoga aja sebelum Allah pertemukan aku dengan pendamping hidupku, Allah jadikan dulu aku wanita yang sholehah, yang bener – bener tau apa yang harus dilakukan sebagai seorang muslimah dan sebagai seorang istri nantinya.. Semoga juga Allah pantaskan aku untuk calon imam hidupku yang saat ini ntah ada dimana, semoga juga Allah menjaganya, menjaga dalam setiap hembusan nafasnya, menjaga imannya, menjaga seluruh apa yang dia punya.. Semoga Allah menjadikannya pantas untukku kelak.. Aamiin




Selasa, 17 Desember 2013

Ceritanya baru belajar..hhaa

Udah lama banget taunya, tapi baru sekarang sekarang ini aja tertarik.. Udah lama juga buatnya, tapi baru sekarang ini berani ngisi.hhaa
Nggak apa apalah yaa, namanya aja orang.. Kemarin sih ga pengen, eh sekarang tetep penasaran juga..
cuma buat perkenalan aj, ga bakal panjang panjang deh tulisannya, yang penting udah keisi aja.hhe :D Mudah- mudahan ntar bisa rutin mengunjungi "teman curhat" baruku ini..
terus ngeramein sama celoteh - celotehanku yang kadang ga jelas, kadang ada benernya tapi lebih banyak ngawurnya.hhaa
Udahan dulu aja deh ya, mudahan blog ini bisa ngasi manfaat ntarnya buat para pembacaa.. Aamiin :)
Assalamualaikum :)