Adakalanya seseorang merasa
berada di titik terendahnya.. bingung harus berbuat apa, semangat seketika
memudar, banyak fikiran – fikiran negatif yang tiba – tiba muncul, merasa
menjadi manusia paling lemah di dunia.. Tapi dari semua itu dapat dirangkum bahwa
“rasa syukur”lah yang menjadi penyebab utamanya. Mengapa begitu? Karena yang
saya tahu, manusia itu penuh dengan angan, harapan, dan cita – cita.. Ketika
kita menginginkan sesuatu hal yang kita anggap penting untuk kita, kita begitu
terobsesi untuk mendapatkannya. Yah memang begitulah sewajarnya, manusia
dituntut untuk berikhtiar mengusahakan apa yang dia inginkan.. Jika keinginan
itu tercapai maka ada sebagian orang yang mensyukurinya, dan tak jarang yang
lupa untuk mensyukurinya.. Tapi jika keinginan itu belum tercapai? Mungkin tiap
manusia akan memiliki cara berbeda dalam menanggapinya. Ada yang begitu saja
menyerah dan berhenti mencoba kemudian pasrah dengan keadaan, ada yang masih
tetap semangat dalam mengejarnya.. Tapi sebenarnya yang menjadi persoalan
disini bukanlah tercapai atau tidaknya keinginan itu (hasil) tapi lebih kepada
proses dalam mencapainya. Kenyataanya bahwa setiap manusia cenderung untuk
terpaku pada hasil, dan amat jarang menikmati proses yang ada. Sehingga ketika
dia sudah berhenti dia hanya menemui hasil, padahal di dalam menjalani sebuah
proses itu ada banyak hal yang kita lalui, ada banyak pelajaran yang kita
dapati.. Terkadang di dalam proses itu kita temui makna keikhlasan, kerja
keras, kesabaran, ketekunan, komitmen, dan konsistensi kita.. Ada yang perlu
digaris bawahi dalam hal ini, bahwa tak jarang juga kita lupa bahwa dalam
berusaha mengejar apapun itu, masih ada tangan Allah yang ikut campur
didalamnya. Terkadang kita terlalu terlena pada angan dunia, begitu memimpikan banyak
hal, begitu ingin mencapai target.. Tapi kita melupakan-Nya, kita melupakan
bahwa takdir-Nya tetap berlaku.. Bukankah banyak yang mengatakan bahwa apa yang
kita inginkan belum tentu yang terbaik untuk kita, pun sebaliknya. Terkadang
Allah memberikan apa yang amat kita butuhkan, karena bisa jadi apa yang kita
inginkan tak baik menurut-Nya. Jadi, ketika keinginan, mimpi, angan dan cita –
cita belum tercapai cobalah untuk bersikap positif.. Tetaplah mensyukurinya,
cobalah untuk belajar ikhlas dan jadilah lebih baik.. Cobalah tengok, ada
banyak hal didunia ini yang di berikan Allah untuk kita.. Cobalah
mensyukurinya, mulai dari fisik yang sempurna, udara yang diberika cuma – cuma,
kesehatan, keluarga yang bahagia, kehidupan yang mencukupi. Kita tidak mungkin
bisa menyebutkanya satu per satu, karena memang karunia-Nya tak dapat
dijabarkan sekalipun ditulis menggunakan tinta samudera dunia. Tetaplah optimis,
yakinlah bahwa jika memang apa yang kita inginkan tak kita dapatkan pasti Allah
akan menggantinya dengan yang menurut-Nya paling baik. Tetaplah berada di
jalan-Nya, tetaplah memohon kepada-Nya, tetaplah ingat bahwa Dialah Tuhan Yang
Maha Melihat dan Mendengar, tetaplah yakin bahwa Dia tidak akan menyia –
nyiakan setiap tetes keringat hamba- Nya. Tetaplah kita menjadi manusia yang
bersyukur, karena Allah akan menambahkan nikmat orang – orang yang pandai
bersyukur. Tapi jangan juga dilupakan, bahwa kita tetap harus berusaha,
mengikhtiarkan apa yang terbaik. Nikmati proses dari setiap usaha – usaha yang
kita lakukan kemudian pasrahkan hasilnya pada Dia Yang Maha Segala. Jika kita
sudah bisa mensyukuri setiap hal yang terjadi dalam hidup kita, saya yakin
bahwa kita tidak akan merasakan “titik terendah” itu. Jelas sudah kita aka
menikmati setiap lika – liku hidup kita, karena itulah yang memberi rasa dan
warna yang berbeda.
Semoga tulisan yang masih penuh dengan alpa
ini bisa sedikit membantu teman – teman yang sedang down untuk lebih memaknai
arti dari sebuah perjuangan, keikhlasan dan rasa syukur.. Semoga Allah senantiasa
menjadikan kita orang – orang yang pandai bersyukur yaa J
Tetap semangat yaa, hidupkan
warna yang berbeda disetiap ceritaa :)
Assalamu’alaikum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar