Hemm, hari ini
lagi lagi dengerin ibu ibu ngegosip ria, rasa rasanya tiada hari tanpa
menggunjingkan orang lain. Mungkin itu sudah jadi bumbu penyedap kala berkumpul
bersama kali yaa :D Saya tidak pernah mengatakan kalau saya tidak pernah
menggunjingkan orang, yah namanya saja manusia. Pasti pernah berlaku khilaf
baik disengaja ataupun tidak. Tetapi saat inipun saya sedang berusaha
memperbaiki diri agar tidak mengurusi persoalan orang lain. Jikalau saya bisa
membantu permasalahanya ya Inshaa Allah akan saya bantu, tetapi jika tidak saya
selalu berusaha untuk tidak mengomentarinya. Telah diriwayatkan dalam hadist
dari Abu Hurairah r.a bahwasanya Rasulullah saw bersabda :
“Tahukah kalian yang dimaksud
dengan menggunjing itu?” para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih
mengetahui.” Beliau bersabda “Engkau menceritakan saudaramu tentang sesuatu
yang ia benci.” Dikatakan, “Bagaimana pendapatmu apabila apa yang aku katakan
memang ada pada dirinya?” Beliau menjawab, “Apabila apa yang engkau katakan ada
pada dirinya berarti engkau telah menggunjingnya dan apabila apa yang kau
katakan tidak ada pada dirinya berarti engkau telah memfitnahnya.”(HR. Muslim)
Ingat
pembahasan saya sebelumnya tentang “benda yang paling tajam”?. Yaa, itulah
lidah kita. Lidah yang berukuran kecil tapi memiliki efek yang begitu besar.
Jika kita senantiasa menjaganya, mengarahkan pada kebaikan Inshaa Allah akan
baik pula jadinya, begitupun sebaliknya.
Allah telah
mengaruniakan kita sesuatu yang sempurna, bersyukur tidak kekurangan dalam hal
apapun. Sejatinya kita bisa lebih mensyukuri itu. Bukan saya menceramahi, saya
bukanlah orang yang suci. Saya hanya ingin mengajak untuk bersama sama
melakukan kebaikan. Saya yakin setipa orang pasti memiliki masalah dan
keburukan keburukan di dalam hidupnya, tapi apa lantas dengan seperti itu kita
bisa mengomnentaris semua masalah dan keburukan mereka?. Jika yang kita
bicarakan itu sebuah kebenaran, Allah akan mengganjarnya dengan dosa. Apalagi
yang kita bicarakan bukan yang sebenarnya, atau kita menambah dan melebih
lebihkan fakta itu, bisa dibayangkan dosa dosa yang kita dapat.
Sekali lagi
saya katakan, bahwa kita sudah terlalu menumpuk dosa di keseharian kita,
janganlah menambahnya dengan cara mengomentari permasalahan orang lain. Kita
cukup menyibukkan diri dengan hal hal baik yang bermanfaat agar Allah mau
mengapuni dosa dosa kita yang lalu. Saya rasa tidak pantas mengomentari orang
dan menganggu privasi orang lain.
Saya memohon
maaf yang sebesar besarnya jika tulisan ini menyakiti hati, saya hanya ingin
berbagi bersama. Semoga saja Allah memberikan kita kesadaran penuh, agar
senantiasa selalu berada dijalan yang Dia ridhai.. Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar