Minggu, 23 Februari 2014

Rindu Annisa

Tiba tiba rasa rindu ini menggeliat. Teringat tubuh mungilnya yang cekatan dan energic, penuh dengan semangat. Yah, dialah nisa.. Panggilan akrabku untuknya.. Nisa memang hany seorang anak perempuan yang jika dilihat sama saja dengan anak anak lainnya. Dia masih duduk dikelas 3 sd. Tidak ada yang istimewa dari seorang nisa. Ia hanya anak penjual koran di perempatan traffic light di kota solo. Tapi yang membuat aku tertarik adalah semangat juangnya diumur yang masih belia. Seharusnya diusianya yang masih sangat kecil, waktunya dihabiskan untuk bermain dan belajar. Tapi tidak dengan nisa, setiap pagi sebelum masuk sekolah ia sempatkan untuk membantu ayahnya berjualan koran, dan setelah ia pulang sekolah ia melanjutkan lagi aktivitasnya menjual koran. Aku mengenalnya pertama kali saat aku sedang membeli koran untuk sekedar mencari TTS di koran tersebut. Awalnya hanya bertanya tanya, tapi seiring berjalannya waktu tak terasa keakraban itu muncul. Dia anak yang sangat pemalu, tak banyak bicara memang. Hanya sebatas berkata saat ditanya. Tapi ketika aku hadiahkan satu pak buku baru dan juga kotak pensil dan segala isinya yang berwarna pink, rona ceria itu terlihat membahagiakan. Setiap bertemu dengannya, ada saja yang ingin aku bawakan untuknya. Entah mengapa, melihatnya mendapatkan hadiah kecil dan berbahagia akupun serasa ikut merasakan kebahagiaan itu. Tiba saat ku bawakan ia sebuah iqra' baru, karena ia bercerita iqra' yang ia punya sudah sobek dan tak karuan karena ulah adik kecilnya. Ia menangis, mata mungilnya sekejap mengeluarkan tetesan tetesan air. Akupun tak kuasa menahan tangisan. Sembari memeluknya, ia mengucapkan terima kasih kepadaku..
Dan kini audah cukup lama aku tak mengunjunginya, mungkin dia lupa denganku.. Tapi aku tak akan melupakan perempuan kecil yang mampu mengajarkan aku arti dari sebuah rasa syukur dan perjuangan..
Semangat ya nisa, semoga cita cita muliamu Allah kabulkan kelak :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar